Oleh: KH. Ma’ruf Khozin
(Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim/Direktur Aswaja Center PWNU Jatim)
Dalam hadis Qudsi ditegaskan:
قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Allah berfirman: “Semua amal manusia adalah untuk mereka, kecuali puasa. Puasa itu adalah milik-Ku. Aku yang akan membalasnya” (HR Bukhari dan Muslim)
Setelah berpuasa kita saling memaafkan. Pahala memaafkan dinyatakan langsung oleh Allah dalam firman-Nya:’
فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ
“… Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.” (Ash-Shūraá: 40)
Kedua pahala puasa dan memaafkan akan dibalas langsung oleh Allah.
Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1738409569520358&id=100000539955543