Oleh: Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A.
(Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/Dewan Pakar Pusat Studi Al-Qur’an)
Makna hijrah yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan kaum muslimin sehari-hari pada saat ini ialah meninggalkan segala yang telah diharamkan oleh Allah swt. Dengan meninggalkan yang telah diharamkan itu, kita sudah melakukan hijrah. Hal ini dinyatakan oleh Rasulullah dalam hadisnya sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حُبْشِيٍّ الْخَثْعَمِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ إِيمَانٌ لَا شَكَّ فِيهِ وَجِهَادٌ لَا غُلُولَ فِيهِ وَحَجَّةٌ مَبْرُورَةٌ قِيلَ فَأَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ قَالَ طُولُ الْقُنُوتِ قِيلَ فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ جُهْدُ الْمُقِلِّ قِيلَ فَأَيُّ الْهِجْرَةِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ هَجَرَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قِيلَ فَأَيُّ الْجِهَادِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ جَاهَدَ الْمُشْرِكِينَ بِمَالِهِ وَنَفْسِهِ قِيلَ فَأَيُّ الْقَتْلِ أَشْرَفُ قَالَ مَنْ أُهَرِيقَ دَمُهُ وَعُقِرَ جَوَادُهُ. (النسائي)
Dari Abdullah bin Hubsyi, sesungguhnya Rasulullah saw pernah ditanya (oleh seseorang tentang amal-amal yang terbaik:
1. Amal apakah yang paling baik? Beliau menjawab: a) Iman yang tidak ada keraguan di dalamnya, b) jihad yang tidak ada pengkhianatan di dalamnya, dan c) haji yang mabrur.
2. Ditanya lagi: Doa apa yang paling baik? Nabi menjawab: Memperpanjang qunut.
3. Ditanya lagi: Sadakah apa yang paling baik? Rasul menjawab: pemberian dari orang yang mengalami kekurangan.
4. Ditanya lagi: Hijrah apa yang paling baik? Rasul menjawab: Orang yang meninggalkan segala yang diharamkan Allah swt.
5. Ditanya lagi: Jihad apa yang paling utama? Rasul menjawab: Orang yang memerangi orang-orang musyrik dengan harta dan jiwanya.
6. Ditanya lagi: Pembunuhan apa yang paling mulia. Nabi menjawab: Orang yang menyembelih kurban dan bermurah hati. HR al-Nasa’i)
Semua amal yang terbaik yang disebutkan oleh Rasulullah di dalam hadisnya di atas tidak sulit dan tidak berat dilakukan. Semua amal itu sangat ringan untuk dilakukan. Yang berat bagi kita adalah kemauan atau keinginan untuk melakukan amal-amal di atas.
Di dalam hadis riwayat Nasa’iy, Rasulullah Saw. Menyatakan bahwa hijrah yang paling baik, dalam pandangan Allah dan rasul-Nya yang dilakukan oleh seorang muslim setelah hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah ialah adalah meninggalkan segala yang tidak disukai Allah.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْهِجْرَةِ أَفْضَلُ قَالَ أَنْ تَهْجُرَ مَا كَرِهَ رَبُّكَ عَزَّ وَجَلَّ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْهِجْرَةُ هِجْرَتَانِ هِجْرَةُ الْحَاضِرِ وَهِجْرَةُ الْبَادِي فَأَمَّا الْبَادِي فَيُجِيبُ إِذَا دُعِيَ وَيُطِيعُ إِذَا أُمِرَ وَأَمَّا الْحَاضِرُ فَهُوَ أَعْظَمُهُمَا بَلِيَّةً وَأَعْظَمُهُمَا أَجْرًا. (النسائي)
Dari Abdullah ibn Umar, ia berkata. Seseorang telah bertanya kepada Rasulullah. Hijrah apakah yang paling utma. Rasul menjawab: Hijrah yang paling utama ialah meninggalkan apa yang tidak disukai Tuhanmu. Rasulullah selanjutnya berkata: Hijrah itu ada 2 macam, yaitu hijrahnya orang yang hidup menetap dan hijrahnya orang yang berpindah-pindah. Adapun hijrahnya orang yang berpindah-pindah ialah dia menjawab apabila dipanggil, dan dia patuh apabila disuruh. Adapun hijrahnya orang yang menetap ialah yang paling besar ujian, dan paling besar pahalanya. HR al-Nisa’i.
Berhijrah yang paling baik dan paling utama adalah berhijrah dari apa yang dibenci atau dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Kalau ada seseorang yang senang melakukan perbuatan yang dibenci Allah dan yang diharamkan oleh Allah, lalu dia meninggalkan perbuatan yang dibenci atau dilarang oleh Allah itu, maka dia telah berhijrah, telah berpindah. Hijrah itulah yang paling baik.
Kalau Anda pada kini berada dalam suasan yang tidak baik bagi Anda, lalu meninggalkan keadaan itu untuk mencapai yang lebih baik, juga termasuk hijtah yang terbaik. Kalau Anda selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak berguna, tidak bermanfaat bagi Anda, lalu Anda meninggalkan perbuatan-perbuatan itu, maka sudah berhijrah. Hijrah dari yang tidak bermanfaat kepada sesuatu yang tidak bermanfaat.
Dengan demikian, maka setiap orang dapat melakukan hijrah yang seperti ini, asalkan dia mau. Ini berarti puala bahwa kita dapat melakukan hijrah kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan kondisi kita. Yang penting, hakikat hijrah itu adalah meninggalkan hal-hal yang diharamkan Allah kepada hal-hal yang dihalalkan oleh Allah, dari hal-hal yang tidak baik kepada hal-hal yang baik, dan dari hal-hal yang kurang baik kepada hal-hal yang baik, dan dari hal-hal yang baik kepada hal-hal yang lebih atau paling baik. Ini berarti bahwa hakikat hijrah itu tidak pernah ada henti-hentinya sepanjang masa dan sepanjang hidup manusia.
Sumber: https://www.facebook.com/ahmad.thibraya.12/posts/pfbid0jXWG6ptXHG6JksVVLb2f4kbxVKXiW3ZYDPuF6GotTJ5jgTEPdLh1HZoLBytoizvnl