Bagaimana Agar Masjid Ramai Sepanjang Ramadhan, Tidak Hanya di Permulaan?
Oleh: Allahu Yarham Prof. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. (Profil)
Penerima Sanad Shahih Bukhari dan Shahih Muslim/Imam Besar Masjid Istiqlal ke-4/Pendiri Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences
Pertanyaan:
Bagaimana solusinya agar mushala dan masjid setiap pertengahan hingga akhir Ramadhan bisa dipenuhi jamaahnya dalam melakukan aktivitas ibadah (shalat fardhu, tarawih, tadarrus dan lain-lain) seperti di awal Ramadhan, masjid dan mushala rame hingga membludak jamaahnya.
Jawaban:
Untuk menyemarakkan dan memakmurkan masjid dan mushola setelah pertengahan Ramadhan, sebaiknya para tokoh agama, tokoh masyarakat, orang tua, dan yang lainnya, memberikan penyuluhan dan contoh. Sekiranya tidak dapat dimuali pada pertengahan Ramadhan, maka dapat dimulai pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, itulah yang dikerjakan dan dicontohkan kanjeng Nabi Muhammad saw. Dalam Hadis riwayat Imam al-Bukhari disebutkan:
“Dari Ummum Mukminin Aisyah ra. berkata: “Bahwasanya Nabi saw. apabila telah masuk 10 hari terakhir dari bulan Ramadha, beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. al-Bukhari)
Maka hanya ada 2 kiat untuk memakmurkan masjid dan mushala di akhir Ramadhan, yaitu: 1) para tokoh melakukan penyuluhan tentang pentingnya beribadah pada 10 malam terakhir Ramadhan, 2) mempraktikkan hal itu sekaligus memberi contoh kepada orang lain.
Demikian jawaban kami.Wallahul Muwaffiq
Sumber: Ali Mustafa Ya’qub, Ramadhan bersama Ali Mustafa Ya’qub (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2011), h. 66-67.