Apakah Berbohong Membatalkan Puasa?
Oleh: Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA. (Profil)
Doktor Tafsir Universitas Al-Azhar Kairo dengan Predikat Mumtaaz ma’a martabah al-syarf al-ula-Summa Cum Laude/Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an-PSQ
Pertanyaan:
Selaku sekretaris, saya sering harus berbohong kepada tamu-tamu yang ingin bertemu dengan atasan saya karena dia tidak ingin menemui mereka. Dosakah saya, dan bagaimana dengan puasa saya?
Jawaban:
Kalau anda tidak terpaksa, seharusnya anda tidak berbohong! atau carilah kata yang dapat mengandung dua makna yang dapat mempertemukan kehendak atasan anda dan jawaban yang benar. Misalnya, “dia tidak di sini”, dengan maksud tidak di tempat anda.
Berbohong tidak membatalkan puasa, tetapi dapat mengurangi atau membatalkan pahalanya.
Sumber: M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui (Jakarta: Lentera Hati, 2008), h. 147.