Panrita.id

Menghayati Basmalah

Oleh: Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA (Profil)

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta/Guru Besar Tafsir UIN Syarif Hidayatullah/Rektor Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an

DALAM sebuah riwayat -aw kama qala al-Nabiy SAW- mengatakan, jika keseluruhan ayat Alquran itu disimpulkan, kesimpulannya ialah Surah Al-Fatihah. Jika Surah Al-Fatihah dipadatkan, pemadatannya ialah ayat pertamanya (Bism Allah al-Rahman al-Rahim).

Itulah sebabnya surah ini disebut induknya Alquran (umm al-Quran). Bahkan, dalam riwayat lain disebutkan induknya keseluruhan kitab (umm al-kitab).

Dengan demikian, inti keseluruhan kitab yang pernah diturunkan Allah SWT kepada para nabi-Nya ialah basmalah.

Mungkin, itulah sebabnya mengapa Nabi pernah menegaskan, apa pun yang akan dikerjakan, bacalah Bism Allah al-Rahman al-Rahim (Dengan atau atas nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).

Setiap kali mengawali surah, kecuali Surah al-Taubah, Rasulullah SAW berdasarkan petunjuk-Nya selalu diawali dengan basmalah. Ternyata para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW juga sangat familier dengan lafaz basmalah, sebagaimana disebutkan di dalam beberapa riwayat.

Ketika Nabi Nuh membuat perahu di puncak gunung kemudian banjir bandang datang, ia menggerakkan perahunya dengan lafaz basmalah (Bismillahi majraha wa mursaha/QS Hud/11:41).

Konon ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke lautan api oleh Raja Namrud, ia juga membaca basmalah sebelum membaca Ya naru kuni bardan wa salaman ‘ala Ibrahim (QS al-Anbiya’/21:69).

Nabi Sulaiman menjinakkan musuh bebuyutannya dengan surat yang menggunakan basmalah (Innahu min Sulaimana wa innahu bismillahir Rahmanir Rahim/QS al-Naml/27:30).

Nabi Isa menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit dengan membaca basmalah.

Di dalam kitab-kitab kuning banyak cerita ajaib yang bersumber dari riwayat israiliyyat mengungkapkan misteri basmalah.

Bagi kita, tentunya yang paling penting bukan aspek mistiknya, melainkan aspek rasionalitasnya yang memang sarat dengan makna dan tanggung jawab dari basmalah itu.

Binatang yang disembelih tidak dengan membaca basmalah pasti haram dimakan karena dikategorikan bangkai. Kita belum pernah meneliti efek fisiologis basmalah di dalam penyembelihan binatang. Mungkin di masa mendatang akan muncul pembenaran sains, seperti penelitian Prof Emoto yang dipresentasikan di Unicef, bahwa sebuah niat bisa mengubah kristal air menjadi lebih indah.

Hakikat basmalah sesungguhnya ialah pernyataan kepercayaan Tuhan terhadap manusia sebagai khalifah di muka bumi. Perintah untuk membaca basmalah setiap akan melakukan sesuatu mengingatkan diri kita sebagai representatif Tuhan, makanya itu dibaca bismillah (atas nama Allah).

Dalam ungkapan basmalah itu juga sudah terdapat niat. Pekerjaan dan tindakan apa pun yang dilakukan dengan membaca basmalah, kita berharap mendapatkan perlindungan, kemudahan, keberhasilan, dan berkah dari Allah SWT.

Ucapan bismillahirrahmanirrahim yang biasa disingkat dengan basmalah ternyata mempunyai sejumlah rahasia yang amat penting dalam memandu kesuksesan hidup umat manusia di dunia dan di akhirat. Basmalah adalah substansi Alquran. Jika Alquran yang terdiri atas 6.666 ayat, 114 surah, dan 30 juz itu dipadatkan, pemadatannya ialah basmalah itu.

Menurut riwayat dari A-Hafiz bin Sulaiman bin Ibrahim Al-Qunduzy, sesungguhnya seluruh rahasia kitab-kitab samawi tersimpul di dalam Alquran, dan kesimpulan Alquran terdapat di dalam Surah Al-Fatihah, dan kesimpulan Surah Al-Fatihah tersimpul di dalam basmalah (bismillahirrahmanirrahim) dan rahasia basmalah terletak pada sebuah titik di bawah huruf ba itu. Subhanallah.

Fungsi sebuah titik mengingatkan kita pada penciptaan awal dan pada teori dentuman awal (the big bang). Para filsuf dan sufi sependapat bahwa asal usul kejadian makrokos-mos dan mikrokosmos berasal dari sebuah titik yang mahapadat ciptaan Tuhan yang kemudian mengalami ledakan. Partikel-partikel pecahannya kemudian mengalami pembesaran (expanding universe) atau dalam bahasa Al-Quran ‘lalu Kami meluaskannya’ (wa inna lamusi’un/QS al-Dzariyat/51:47). Partikel-partikel itulah yang kemudian menjadi galaksi bimasakti dengan seluruh planet yang ada di dalamnya.

Dalam wacana tasawuf, partikel utama disebut dengan syajaratul baidha, yang menjadi asal usul segala ciptaan. Lafaz basmalah pendek, tapi memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Itulah sebabnya para ulama tafsir umumnya membahas basmalah secara panjang lebar. Allahu a’lam.

Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/165233-menghayati-basmalah