Prof. Dr. H. Nadirsyah Hosen, LLM, MA (Hons), Ph. D
Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia–New Zealand (2005-sekarang) Dosen Senior Monash Law School-Australia
Profil
- Prof. Dr. H. Nadirsyah Hosen, LLM, MA (Hons), PhD adalah orang Indonesia pertama dan satu-satunya yang menjadi dosen tetap di fakultas hukum di universitas di Australia. Sejak pertengahan tahun 2015 dia mengajar di Monash University Faculty of Law, salah satu Fakultas Hukum terbaik di dunia. Sebelumnya selama 8 tahun ia mengajar pada Fakultas Hukum, Universitas Wollongong (2007-2015) hingga meraih posisi sebagai Associate Professor. Tahun 2005 ia bekerja sebagai post-doctoral research fellow di TC. Beirne School of Law, Universitas Queensland.
- Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia–New Zealand (2005-sekarang) Dosen Senior Monash Law School-Australia dan Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin-Bogor (Pimpinan Dr. KH. Luqman Hakim)
- Setahun kepindahannya di Monash, beliau sudah diminta mengurusi Monash Malaysia Law Program (sebuah program unggulan melibatkan mahasiswa dari Australia, Kanada, Belanda, Jerman dan Perancis. Hukum Tata Negara Australia, Pengantar Hukum Islam dan Hukum Asia Tenggara adalah mata kuliah yang beliau ajarkan di Monash.
- Gus Nadir -begitu warga NU (Nahdlatul Ulama) biasa menyapanya- adalah putra bungsu dari Allahu Yarham Prof. KH. Ibrahim Hosen, seorang ulama besar yang ahli fikih dan fatwa yang juga pendiri dan rektor pertama PTIQ (Perguruuan Tinggi Ilmu Al-Qur’an) dan IIQ (Institut Ilmu Al-Qur’an), dan 20 tahun menjadi ketua MUI/Ketua Komisi Fatwa (1980-2000).
Pendidikan
RIWAYAT PENDIDIKAN
- Dari abahnya, Allahu Yarham Prof. KH. Ibrahim Hosen Gus Nadir belajar mengenai Ilmu Tafsir, Fikih dan Ushul Fikih. Dari jalur abahnya pula beliau memiliki sanad keilmuan Buntet Pesantren.
- Beliau juga belajar Ushul Fikih kepada Allahu Yarham KH. Makki Rafi’i
- Gus Nadir belajar bahasa Arab dan ilmu hadis kepada Allahu Yarham Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub (Kiai Makki dan Kiai Ali Mustafa alumni Pesantren Tebuireng, maka sanad beliau bersambung ke Allahu Yarham Hadratus Syekh Hasyim Asyari.
- Pada tahun 2012, saat sabbatical leave dari kampus tempat dia bekerja, Gus Nadir memilih meneruskan studinya di Mesir, sambil berziarah ke makam para awliya’
- S1 dari Fakultas Syari’ah, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- S2 dari Graduate Diploma in Islamic Studies serta Master of Arts with Honours dari Universitas New England dan Master of Laws dari Universitas Northern Territory.
- S3 dari PhD in Law dari Universitas Wollongong dan PhD in Islamic law dari National University of Singapore
Karya
KARYA
Lebih dari 20 artikel di jurnal internasional seperti:
- Nordic Journal of International Law (Lund University),
- Asia Pacific Law Review (City University of Hong Kong),
- Australian Journal of Asian Law (University of Melbourne),
- European Journal of Law Reform (Indiana University),
- Asia Pacific Journals on Human Rights and the Law (Murdoch University),
- Journal of Islamic Studies (University of Oxford),
- Journal of Southeast Asian Studies (Universitas Cambridge).
- https://monash.academia.edu/NadirsyahHosen
Buku
- “Human Rights, Politics and Corruption in Indonesia: A Critical Reflection on the Post Soeharto Era”, (Republic of Letters Publishing, Dordrecht, The Netherlands, 2010);
- “Shari’a and Constitutional Reform in Indonesia” (Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 2007);
- Bersama Ann Black and Hossein Esmaeili yang bejudul” Modern Perspectives on Islamic Law” (Edward Elgar, UK, 2013 dan 2015).[2]
- Dia juga mengedit (bersama Joseph Liow) 4 jilid buku tebal “Islam in Southeast Asia”, 4 volumes, (Routledge, London, 2010);
- Mengedit bersama Richard Mohr buku “Law and Religion in Public Life: The Contemporary Debate” (Routledge, London, 2011 dan 2013).
- “Mari Bicara Iman” (Penerbit Zaman, 2011),
- Bersama Nurussyariah Hammado buku berjudul “Ashabul Kahfi Melek 3 Abad: Ketika Neurosains dan Kalbu Menjelajah Al-Quran” (Penerbit Noura Books, 2013).
- “Dari Hukum Makanan Tanpa Label Halal Hingga Memilih Mazhab yang Cocok” (Penerbit Noura Books, 2015).
Media Massa
Media Massa
- Gatra
- Media Indonesia,
- The Jakarta Post
- Jawa Pos.
- Isnet
- Geotimes
Lihat Artikel