Dr. Arrazy Hasyim, Lc., MA. (Profil)
(Mengkhatamkan Kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Al Tirmidzi, An Nasa’i dan Ibnu Majah/Dosen Tafsir Hadis Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta/Doktor Pemikiran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan disertasi ‘Teologi Muslim Puritan: Genealogi dan Ajaran Salafi’)
Nama besar Syaikh Ahmas Khatib (SAK) sering dijadikan simbol perlawanan terhadap adat yang berlawanan dengan Syariat dan kritik keras atas tarekat Sufi, khususnya Naqsyabandiyah. Tidak jarang juga namanya dikaitkan dengan ajaran Wahabi.
Benarkah ia seorang Wahabi? Sebagaimana maklum, salah satu ajaran Wahabi adalah anti tawassul (bermediasi kepada Allah dengan perantara Nabi Saw).
Ternyata, sebaliknya SAK sangat suka berrawassul. Di permulaan kitabnya Dhaw’ al-Siraj fi Qissat al-Isra’ wa al-Mi’raj, ia bertawassul agar karyanya diridai Allah dalam 2 bahasa (Arab + Melayu).
والله تعالى أسئل وبنيه أتوسل
Akan Allah ta’ala meminta aku, dan dengan Nabinya yang mulia tawassul aku. (Dhaw’, h. 3).
Bahkan, di penutup kitab, ia bertawassul lagi sebagai doa penutup dlm bahasa Arab.
اللهم إنا نتوسل إليك بأشرف الوسائل..
Ya Allah aku bertawassul kpdmu dengan wasilah termulia.. (Dhaw’, h. 78).
Sumber: https://www.instagram.com/p/CEArOREH_DR/