Oleh: KH. Ma’ruf Khozin
(Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur/Direktur Aswaja Center PWNU Jatim)
ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﺃﺑﺰﻯ، ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﻮﺗﺮ ﺑﺴﺒﺢ اﺳﻢ ﺭﺑﻚ اﻷﻋﻠﻰ، ﻭﻗﻞ ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ، ﻭﻗﻞ ﻫﻮ اﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ، ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺑﻌﺪ ﻣﺎ ﻳﺴﻠﻢ: «ﺳﺒﺤﺎﻥ اﻟﻤﻠﻚ اﻟﻘﺪﻭﺱ» ﺛﻼﺙ ﻣﺮاﺕ ﻳﺮﻓﻊ ﺑﻬﺎ ﺻﻮﺗﻪ . رواه النساءي
Diriwayatkan bahwa Nabi shalla Allahu alaihi wa sallama melakukan salat Witir dengan surat al-A’la, al-Kafirun dan al-Ikhlas. Selesai salam beliau berdzikir: “Subhana al-Malik al-Quddus” sebanyak tiga kali dengan MENGERASKAN SUARA. (HR an-Nasa’i). Hadis ini ada yang menyebut Nabi mengeraskan bacaan yang ketiga. Namun riwayat keduanya dinilai sahih oleh ulama Salafi.
Jika Rasulullah telah melakukan dzikir dengan suara keras setelah Witir, dan salat Witir ini kita lakukan setelah Tarawih dengan suara keras, masihkah dikatakan salah dan bidah?
Sumber: https://www.facebook.com/makruf.khozin/posts/1306841306010522