Oleh: KH. Ma’ruf Khozin
(Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur/Direktur Aswaja Center PWNU Jatim)
ﻗﺎﻝ اﻟﺤﺴﻦ ﺑﻦ ﻋﻠﻲ: ﻋﻠﻤﻨﻲ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﻠﻤﺎﺕ ﺃﻗﻮﻟﻬﻦ ﻓﻲ اﻟﻮﺗﺮ: «اﻟﻠﻬﻢ اﻫﺪﻧﻲ ﻓﻴﻤﻦ ﻫﺪﻳﺖ، ﻭﻋﺎﻓﻨﻲ ﻓﻴﻤﻦ ﻋﺎﻓﻴﺖ، ﻭﺗﻮﻟﻨﻲ ﻓﻴﻤﻦ ﺗﻮﻟﻴﺖ، ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻟﻲ ﻓﻴﻤﺎ ﺃﻋﻄﻴﺖ، ﻭﻗﻨﻲ ﺷﺮ ﻣﺎ ﻗﻀﻴﺖ، ﻓﺈﻧﻚ ﺗﻘﻀﻲ ﻭﻻ ﻳﻘﻀﻰ ﻋﻠﻴﻚ، ﻭﺇﻧﻪ ﻻ ﻳﺬﻝ ﻣﻦ ﻭاﻟﻴﺖ، ﺗﺒﺎﺭﻛﺖ ﺭﺑﻨﺎ ﻭﺗﻌﺎﻟﻴﺖ» رواه الترمذي وقال ﻫﺬا ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ
Hasan bin Ali berkata bahwa Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallama mengajarkan kepadaku beberapa kalimat yang aku baca dalam Witir: “Ya Allah beri petunjuk padaku bersama orang yang Engkau beri petunjuk…. ” (HR at-Tirmidzi, ia menilai hasan)
Abu Isa at-Tirmidzi berkata:
ﻭﻻ ﻧﻌﺮﻑ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ اﻟﻘﻨﻮﺕ ﻓﻲ اﻟﻮﺗﺮ ﺷﻴﺌﺎ ﺃﺣﺴﻦ ﻣﻦ ﻫﺬا.
“Tidak kami ketahui dari Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallama tentang Qunut Witir yang lebih baik dari riwayat ini”
ﻭاﺧﺘﻠﻒ ﺃﻫﻞ اﻟﻌﻠﻢ ﻓﻲ اﻟﻘﻨﻮﺕ ﻓﻲ اﻟﻮﺗﺮ…. ﻭﻗﺪ ﺭﻭﻱ ﻋﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻃﺎﻟﺐ ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻻ ﻳﻘﻨﺖ ﺇﻻ ﻓﻲ اﻟﻨﺼﻒ اﻵﺧﺮ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ، ﻭﻛﺎﻥ ﻳﻘﻨﺖ ﺑﻌﺪ اﻟﺮﻛﻮﻉ. ﻭﻗﺪ ﺫﻫﺐ ﺑﻌﺾ ﺃﻫﻞ اﻟﻌﻠﻢ ﺇﻟﻰ ﻫﺬا، ﻭﺑﻪ ﻳﻘﻮﻝ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ، ﻭﺃﺣﻤﺪ
Ulama beda pendapat tentang Qunut dalam salat Witir. Sungguh telah diriwayatkan dari Ali bin Abi Talib bahwa beliau tidak Qunut kecuali pada pertengahan akhir dari bulan Ramadlan (malam 16). Beliau Qunut setelah Rukuk. Ini pendapat sebagian ulama, seperti asy-Syafi’i dan Ahmad (Sunan al-Tirmidzi)
Syaikh al-Mubarakfuri, pengarang kitab Tuhfat al-Ahwadzi, mengutip dari ulama ahli hadis Syaikh Muhammad bin Nashr yang menyampaikan banyak atsar baik dari Sahabat Nabi maupun para ulama ahli ijtihad tentang dasar Qunut di pertengahan kedua bulan Ramadlan. Diantaranya adalah:
1- Said bin Jubair
ﻭﺳﺌﻞ ﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ ﺟﺒﻴﺮ ﻋﻦ ﺑﺪء اﻟﻘﻨﻮﺕ ﻓﻲ اﻟﻮﺗﺮ ﻓﻘﺎﻝ ﺑﻌﺚ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ اﻟﺨﻄﺎﺏ ﺟﻴﺸﺎ ﻓﻮﺭﻃﻮا ﻣﺘﻮﺭﻃﺎ ﺧﺎﻑ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎﻥ اﻟﻨﺼﻒ اﻵﺧﺮ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻗﻠﺖ ﻳﺪﻋﻮ ﻟﻬﻢ
Said bin Jubair ditanya tentang permulaan Qunut dalam salat Witir. Beliau berkata: “Ketika Umar bin Khattab mengutus pasukan lalu mereka mempedaya pasukan yang dikhawatirkan kepada mereka, maka ketika sudah masuk pertengahan terakhir bulan Ramadlan, saya katakan bahwa Umar berdoa untuk mereka”
2- Imam al-Syafi’i
ﻗﺎﻝ اﻟﺰﻋﻔﺮاﻧﻲ ﻋﻦ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻲ ﺃﻥ ﻳﻘﻨﺘﻮا ﻓﻲ اﻟﻮﺗﺮ ﻓﻲ اﻟﻨﺼﻒ اﻵﺧﺮ ﻭﻻ ﻳﻘﻨﺖ ﻓﻲ ﺳﺎﺋﺮ اﻟﺴﻨﺔ ﻭﻻ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺇﻻ ﻓﻲ اﻟﻨﺼﻒ اﻵﺧﺮ
Za’farani berkata dari al-Syafii: “Aku senang jika mereka Qunut di pertengahan akhir”. Al-Syafii tidaklah Qunut di sepanjang tahun dan tidak di bulan Ramadlan kecuali pada pertengahan terakhir.
3- Imam Ahmad bin Hanbal
ﻗﻠﺖ ﺇﺫا ﻛﺎﻥ ﻳﻘﻨﺖ اﻟﻨﺼﻒ اﻻﺧﺮ ﻣﺘﻰ ﻳﺒﺘﺪﻱء ﻗﺎﻝ ﺇﺫا ﻣﻀﻰ ﺧﻤﺲ ﻋﺸﺮﺓ ﻟﻴﻠﺔ ﺳﺎﺩﺱ ﻋﺸﺮﺓ
Saya (Abu Dawud bertanya pada Ahmad bin Hanbal) : “Jika Qunut pada pertengahan akhir bulan Ramadlan, kapankan dimulai?” Ahmad bin Hanbal menjawab: “Jika telah lewat 15, yaitu pada malam 16 Ramadlan”
Dikutip dari kitab Tuhfat al-Ahwadzi Syarah Sunan al-Tirmidzi 2/463
Sumber:
https://www.facebook.com/makruf.khozin/posts/1308631062498213
https://www.facebook.com/makruf.khozin/posts/1309289269099059