Oleh: KH. Ma’ruf Khozin
(Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim/Direktur Aswaja Center PWNU Jatim)
Keutamaan membangun masjid adalah dibangunkan rumah di surga (HR Bukhari). Namun hampir tidak mungkin perorangan bisa membangun masjid. Makanya dalam hadis lain tidak harus masjid sebesar tempat berjamaah namun saling menyumbang sampai jadi masjid, hal ini berdasarkan hadis dan pendapat ulama ahli hadis, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ ، أوْ أَصْغَرَ ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
Barangsiapa membangun masjid karena Allah seperti tempat burung mengerami telurnya, atau lebih kecil, maka Allah membangun rumah baginya di surga (HR Ibnu Majah dari Jabir bin Abdillah)
Maksud hadis ini diuraikan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar:
ﻳﺸﺘﺮﻙ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻓﻲ ﺑﻨﺎء ﻣﺴﺠﺪ ﻓﺘﻘﻊ ﺣﺼﺔ ﻛﻞ ﻭاﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺫﻟﻚ اﻟﻘﺪﺭ
Ada segolongan orang bersama-sama membangun masjid masing-masing membuat seukuran tempat mengerami telur tersebut (Fath Al-Bari, 1/545)
Kalau cuma masukin 1000 rupiah ke kotak amal sepertinya belum bisa mengharap dibangunin rumah di surga. Kecuali kalau 1000 rupiah tiap hari selama setahun.
Sumber: https://www.facebook.com/makruf.khozin/posts/4312651248762831