Oleh: DR. (HC) KH. Husein Muhammad
Pakar Tafsir Gender/Pendiri Fahmina Institute/Pengasuh PP. Dar al-Tauhid Cirebon/Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
Maulana Jalaluddin Rumi, sufi penyair besar kelahiran Balkh, Afganistan, dan wafat di Konya, Anatolia, Turki, menyampaikan dalam bukunya “Fihi Ma Fihi”, kata-kata yang sungguh memesona dan indah.
الحقيقة ان الجاذب واحد لكنه يتراءى متعددا. الا ترى ان الانسان تستبد به مءة من الرغاءب المختلفة. لكن اصلها شيء واحد وهو الجوع. الا ترى كيف انه عندمايشبع من واحد منها يقول : لا ضرورة لشيء من هذه الاشياء. وهكذا يغدو معلوما انها لم تكن عشرة اشياء او مءة شيء بل هو شيء واحد هو الذى جذب الانسان. (فيه ما فيه، ٣٥)
“Hakikat yang memesonakan itu sesungguhnya hanya satu, meski tampak beraneka ragam. Manusia ingin makan ini dan makan itu yang bermacam-macam. Meski begitu, asal mula segalanya adalah satu. Ialah rasa lapar. Ketika mereka itu telah mengambil pilihannya, masing-masing akan mengatakan: aku tidak membutuhkan apa-apa lagi dari segala hal itu. Nyatalah bahwa sebenarnya tidak ada yang namanya sepuluh atau seratus. Yang Ada hanyalah Satu”. (Jalal al-Din Rumi, Fihi ma Fihi, 35).
08.02.21
HM
Sumber: https://www.facebook.com/husayn.muhammad/posts/10224591124621349