Oleh: DR. (HC) KH. Husein Muhammad
Pakar Tafsir Gender/Pendiri Fahmina Institute/Pengasuh PP. Dar al-Tauhid Cirebon/Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
Ruang sosial kita belakangan ini diliputi psykologi galau, gelisah, stress, mudah emosi, sarat kebencian terhadap orang lain sebangsa dan atau seagama. Sebagian orang menyebut keadaan ini sebagai masyarakat yang sedang “sakit” jiwa.
Aku kira sangat menarik dan indah kata-kata Maulana Rumi, sang maestro penyair-sufi itu. Katanya dalam satu kesempatan :
هذا العالم غارق في الآلام والمآسي من رأسه إلى قدميه، وﻻ أمل له في الشفاء إﻻ بيد الحب.
Dunia tenggelam dalam lara dan penuh luka dari ubun-ubun hingga telapak kaki. Tak ada harapan untuk sembuh kecuali dengan sentuhan tangan Cinta. (Rumi).
Dalam bukunya yang terkenal, “Fihi ma Fihi”, dengan indah Rumi mengatakan :
أحب كل إنسان حتى تكون دائما بين الورد والرياض. وعند ما تعادى كل انسان فان صورة الاعداء تظهر امامك. وكانك تطوف ليلا ونهارا فى الاراضى المشوكة والمليءة بالحيات.
“Cintailah semua manusia sehingga kau akan selalu berada di antara bunga mawar dan taman-taman surgawi.
Jika kau membenci semua orang (yang tak suka), maka bayangan musuh selalu berada di depan matamu. Kau bagai berputar-putar siang dan malam di antara tanaman-tanaman duri, dan kumpulan ular (yang siap menerkam).
Diambil dari buku : “Kidung Cinta : Syamsi Tabrizi-Maulana Jalaluddin Rumi”.
26.01.2020
Repost, 15.02.21
HM
Sumber: https://www.facebook.com/husayn.muhammad/posts/10224638929216434