Mengembalikan Gerakan Intelektualisme Islam (2)
Oleh: Dr. (HC) KH. Husein Muhammad
(Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan)
Kemenangan Tradisionalisme atas Rasionalisme
Dalam sejarah peradaban Islam, kemandegan pemikiran kaum muslimin tersebut terjadi sejak berakhirnya peradaban rasionalisme dan kemudian digantikan oleh peradaban tradisionalisme. Abad Rasionalisme Islam telah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap fungsi akal atau logika untuk memahami alam semesta bagi kepentingan-kepentingan manusia. Ayat-ayat Al Qur-an cukup banyak menegaskan tentang pentingnya akal pikiran dan memerintahkan kepada kaum muslimin untuk memperhatikan, memikirkan merenungkan dan mempergunakan serta memanfaatkan alam semesta bagi kepentingan kehidupan mereka.
Ayat-ayat ini kemudian mendapatkan responsi kaum muslimin secara luar biasa. Meskipun periode ini berlangsung singkat, kurang lebih tiga abad, tetapi telah menghasilkan produk-produk ilmu pengetahuan yang luar biasa dan dalam hampir semua bidang ilmu pengetahuan. Sejumlah ulama Islam telah tampil menjadi filosof, perenialis, cendikiawan, ilmuwan dan teknolog besar dengan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan dan produk-produk yang orisinal dan kreatif.
Kaum muslimin awal sama sekali tidak pernah memandang ilmu agama dan ilmu umum secara dikhotomis. Semua produk ilmu pengetahuan kaum muslimin itu adalah ilmu-ilmu Islam dengan tingkat appresiasi yang sama. Kaum muslimin tidak membeda-bedakan atau mengistimewakan ilmu yang satu atas ilmu yang lain. Karya intelektual kaum muslimin itu meliputi hampir semua bidang-bidang ilmu pengetahuan : teologi (kalam), fiqh, tasawuf, kedokteran, matematika, biologi, logika, astronomi, sejarah dan sebagainya. Ilmu-ilmu ini dipelajari dengan tingkat intensitas dan apresiasi yang tinggi dan dilandasi oleh motivasi keagamaan atau dalam bahasa lain dalam kerangka ibadah.
Rasionalisme telah mengantarkan kemajuan dengan sangat pesat bagi peradaban kaum muslimin jauh sebelum bangsa-bangsa Eropa meraihnya hingga berkembang maju seperti sekarang ini. Bahkan secara apologis kaum muslimin seringkali mengklaim bahwa berkat keilmuan mereka bangsa Eropa tercerahkan.
Melalui rasionalisme kaum muslimin benar-benar memperlihatkan otoritasnya atas peradaban dunia. Meskipun ini adalah pandangan apologetik tetapi ia adalah fakta sejarah yang perlu diungkapkan kembali untuk menggugah kesadaran baru bagi masyarakat muslim dewasa ini mengenai pentingnya akal pikiran bagi kemajuan masyarakat.
Bersambung
Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10222682680351435&id=1106288500