Panrita.id

Cara Meraih Lailatul Qadr

Oleh: Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA. (Profil)

Doktor Tafsir Universitas Al-Azhar Kairo dengan Predikat Mumtaaz ma’a martabah al-syarf al-ula-Summa Cum Laude/Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an-PSQ

Pertanyaan:

Bagaimana cara meraih malam Lailatul Qadr? Apakah benar malam tersebut hanya datang pada malam ganjil saja, apa ciri-cirinya. Ada orang mengaku mendapat Lailatul Qadr, bagaimana refleksi orang yang menerimanya itu dalam keadaan sehari-hari. Tentunya, seharusnya ada perubahan kan?

Jawaban:

Cara memeroleh Lailatul Qadr adalah giat mendekatkan diri kepada Allah dengan aneka kebajikan. Kebajikan dimaksud bukan sekedar ibadah ritual atau membaca ayat-ayat al-Qur’an dan beri’tikaf, tetapi aneka kebajikan sosial, upaya menambah pengetahuan yang bermanfaat, serta menghiasi diri dengan akhlak mulia sambil membersihkan jiwa dari segala macam penyakit kejiwaan, seperti angkuh, iri hati, riya, dan sebagainya. Ibadah-ibadah yang dilakukan secara tulus dan ikhlas akan dapat berbekas dalam jiwa sehingga pada akhirnya ia mendapatkan kedamaian, ketenangan, lalu mengubah sceara total sikap hidupnya.

Boleh jadi yang bersangkutan sebelum ini, masih sering melakukan pelanggaran kecil atau besar, tetapi sebagaimana kita ketahui, seringkali ada saat-saat tertentu dimana timbul kesadaran di dalam hati, kesadaran akan dosa dan kelemahan manusia di hadapan Allah, sehingga mengantar seseorang untuk mendekat kepada-Nya sambil menginsafi kesalahannya. Kesadaran dan keinsafan itulah yang mengubah sikapnya 180 derajat. Kesadaran semacam itu bila dirasakan seseorang, maka itulah bukti bahwa ia telah mendapatkan Lailatul Qadr itu.

Kesadaran ini, memang dapat muncul kapan saja, tetapi pada malam-malam Ramadhan -khususnya pada akhir bulan Ramadhan- kesempatan untuk mendapatkannya sangat besar bagi mereka yang mengasah dan mengasuh jiwanya sejak awal Ramadhan, apalagi Allah sendiri telah menetapkan salah satu malam dalam bulan itu untuk tujuan tersebut.

Seperti anda ketahui pada malam Lailatul Qadr malaikat turun. Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu berbuat kebajikan. Siapa yang ditemani malaikat, maka tentulah ia akan terus terdorong untuk melakukan kebajikan. Demikian, dan semoga kita dapat “menemukan” malam mulia itu.

Demikian, Wallahu A’lam.

Sumber: M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui (Jakarta: Lentera Hati, 2008) h. 173-174.