Tafsir Ringkas Al-Mishbah: QS. Al-Ahzab/33: 28-35 (Hidup Sederhana)
Oleh: Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA. (Profil)
Doktor Tafsir Universitas Al-Azhar Kairo dengan Predikat Mumtaaz ma’a martabah al-syarf al-ula-Summa Cum Laude/Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an-PSQ
PADA hari ke-9 puasa Ramadan ini, Tafsir Al-Mishbah membahas Alquran Surah ke-33, yakni Al-Ahzab, ayat 28-35.
Di dalam surah ini terkandung banyak petunjuk dari Allah SWT terkait dengan hubungan dan komunikasi, utamanya dalam kehidupan suami dan istri. Allah berfirman, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, ‘Jika kamu mengingini kehidupan di dunia dan perhiasannya, maka kemarilah agar kuberikan kepadamu mutah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu menginginkan (keridaan) Allah dan Rasul-Nya dan (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan pahala yang besar bagi siapa yang berbuat baik di antara kamu’.”
Firman tersebut secara implisit mengajak para istri Nabi agar mau mengikuti suaminya (Nabi Muhammad) untuk hidup sederhana dan lebih meningkatkan kecintaan mereka terhadap Allah dan Rasul. Dengan begitu, akan dilipatgandakan pahala yang besar bagi mereka.
Pesan lainnya dalam surah itu ialah suami dan istri merupakan satu kesatuan. Ibarat rel kereta api, harus berjalan beriringan, tidak bisa yang satu ke kiri dan satu ke kanan.
Maka dari itu, istri membawa nama suaminya. Semakin tinggi derajat atau kedudukan suaminya, semakin tinggi pula tanggung jawab sang istri untuk menjaga nama baik suami dan keluarganya.
Selanjutnya, dalam ayat 32 dikatakan, “Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.”
Jadi, dengan kata lain, ayat tersebut menyebutkan ukuran kemuliaan seseorang ialah takwa. Walaupun menyandang nama sebagai istri Nabi, atau istri orang terhormat, tetapi apabila tidak bertakwa, itu tidak ada artinya. Disebutkan pula, hendaknya pasangan suami istri menjaga perasaan masing-masing, dengan tidak melakukan aktivitas yang menimbulkan kecurigaan dan kecemburuan yang menimbulkan nafsu orang lain yang bukan pasangannya.
Ayat selanjutnya dalam surah ini membahas persamaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal amal saleh dan balasan masing-masing.
Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/107440-hidup-sederhana