Oleh: Allahu Yarham Prof. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. (Profil)
Penerima Sanad Shahih Bukhari dan Shahih Muslim/Imam Besar Masjid Istiqlal ke-4/Pendiri Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences
Pertanyaan:
Pak Kiai yang kami hormati.
Di awal Ramadhan ini kami banyak sekali mendapat cobaan dan musibah, berupa anak sakit dan orangtau sakit dalam waktu yang bersamaan. Masalah tersebut sangat menguras tenaga, materi dan pikiran kami, hingga berimbas pada ibadah kami di bulan suci ini.
Bagaimana kami harus menyikapinya agar bulan Ramadhan ini kita tidak kehilangan momentum dan bisa beribadah dengan tenang.
Jawaban:
Menyikapi musibah-musibah itu justru dapat memberi nilai positif. Karena musibah-musibah itu salah satu fungsinya adalah untuk menguji keimanan kita. Tidak usah risau dengan beberapa momentum ibadah pada bulan Ramadhan, karena mungkin tidak dapat melaksanakannya.
Saran kami, sekiranya terlalu banyak kesibukan karena menghadapi musibah, seperti anak dan orang tua yang sakit, maka usahakanlah untuk tidak meninggalkan ibadah yang wajib, seperti shalat 5 waktu dan berpuasa selama Ramadhan.
Adapun ibadah-ibadah sunnah seperti salat tarawih, tadarus, i’tikaf, dan sebagainya, apabila memiliki kesempatan, maka hal itu sangat baik untuk dikerjakan, tetapi apabila kesempatan itu tidak ada, maka mengurus anak dan orang tua yang sakit justru pahalanya lebih besar daripada shalat tarawih, tadarus, i’tikaf dan sebagainya.
Demikian jawaban kami.Wallahul Muwaffiq
Sumber: Ali Mustafa Ya’qub, Ramadhan bersama Ali Mustafa Ya’qub (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2011), h. 46-47.