Panrita.id

Maulid Nabi itu Penting

Oleh: Prof. M. Qasim Mathar

Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Ketika Nabi Muhammad lahir di Mekah, Persia yang beragama Zaroaster dan Romawi Konstantinopel yang beragama Nasrani merupakan dua kekaisaran dengan peradaban besar waktu itu. Alquran surat Ar-Rum berbicara tentang kedua kekaisaran itu. Selama menyampaikan Islam, Nabi Muhammad pernah bersurat kepada Kaisar Persia dan salah seorang Kaisar Nasrani, menginformasikan tentang Islam yang dia bawa.

Setiap bulan Muharram, kaum Muslimin memperingati hari kelahiran atau maulid Nabi Muhammad. Sejarah menceritakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad meniru peringatan kelahiran Nabi Isa Almasih yang dilakukan oleh tentara Nasrani dalam perang Salib. Dengan selalu memperingati Maulid Nabi Isa, tentara Nasrani terjaga semangat juangnya dalam perang tersebut. Salahuddin Al-Ayyubi sebagai panglima tentara Islam mencontohnya. Guna menjaga semangat tentara, peringatan Maulid Nabi saw. dilaksanakan pula oleh tentara Islam pada masa itu. Kemudian tradisi Maulid Nabi dilaksanakan oleh umat Islam secara umum dari masa ke masa.

Memperingati Maulid Nabi Muhammad tidak sekadar mengingat kembali tanggal kelahiran Nabi. Peringatan Maulid Nabi menyegarkan kesadaran bahwa dengan lahirnya Muhammad Rasul Allah, kelak setelah kematiannya, Islam menggeser dua peradaban besar, Persia dan Romawi. Segera setelah kematian Nabi saw., Abubakar As-Shiddiq, penggantinya sebagai Khalifah menaklukkan Syam (kini, Suriah) yang ada di bawah pengaruh Romawi. Umar bin Khattab pengganti Abubakar menaklukkan Persia. Selanjutnya bangsa Arab Muslim itu menakkukkan Mesir yang juga Nasrani. Seterusnya umat Islam awal itu menyeberang ke Eropa menguasai Andalusia (kini, Spanyol). Puncaknya, sejarah mencatat Zaman Kejayaan Islam.

Peradaban tinggi Islam itu, beranak pinak melahirkan Dinasti Islam Safawi di Persia, Dinasti Islam Moghul di India dan Dinasti Islam Turki Usmani. Sesudah itu, umat/dunia Islam mengalami kemunduran, yang berlangsung hingga sekarang. Umat Islam zaman sekarang adalah warisan Islam zaman kemunduran. Bukan Islam zaman keemasannya.

Karena itu, memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. semakin diperlukan untuk merenungkan dan menyegarkan kesadaran bahwa, kelahiran Nabi itu merupakan titik awal terjadinya pergeseran besar peradaban. Karena kelahirannya, yang membawa Islam, melanjutkan tugas kenabian dari nabi-nabi pendahulunya, dan meneruskan serta menyempurnakan agama-agama yang terdahulu, maka Islam menjadi peradaban agung dari semua agama yang pernah dibawa nabi-nabi. Namun, peradaban agung dari agama-agama yang pernah diwujudkan oleh Islam, kini tinggal kenangan. Islam, kalau saya tak menyebut agama-agama lainnya, sedang tidur di bawah “jalan layang” dan “jalan tol” kemoderenan. Islam, dirinya sendiri, menjadi kepingan-kepingan dan pecahan-pecahan yang kucar-kacir. Sulit untuk saling berpegang dan bergandengan tangan sesama muslim (Sunni, Syiah, Ahmadiyah, dan mazhab-mazhabnya masing-masing).

Peringatan Maulid Nabi Muhammad menjadi kebutuhan penting untuk umat Islam di masa kini. Sebab, maulid Nabi, bukan sekadar peringatan tentang kelahirannya. Tapi lebih mendasar dari itu, adalah peringatan pergeseran dan pergantian peradaban besar dalam sejarah umat manusia. Yaitu, lahirnya peradaban unggul Islam, yang sekarang sudah tenggelam di dalam sejarah.

Sumber: http://fajaronline.co.id/read/63080/maulid-nabi-itu-penting