Mengkaji Hadis “Ulama itu lbarat Nabi-Nabi Bani lsrail” [Hadis Palsu]
Oleh: Allahu Yarham Prof. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. (Profil)
Penerima Sanad Shahih Bukhari dan Shahih Muslim/Imam Besar Masjid Istiqlal ke-4/Pendiri Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences
Kiai Kharismatik
Di sebuah Masjid Agung sebuah kota Kabupaten, seorang kiai kharismatik di kota itu menyampaikan khutbah Jum’at. Beliau menjelaskan peran ulama yang sangat strategis di masyarakat. Untuk mendukung uraiannya, ayat-ayat al-Qur’an dan Hadis Nabi Saw juga selalu meluncur dengan fasih dari mulutnya.
Di antara Hadis-hadis yang beliau sampaikan siang itu adalah Hadis yang menyebutkan, “Ulama umatku itu ibarat nabi-nabi di kalangan kaum bani lsrail”. Begitulah kiai yang juga ahli ilmu falak itu meyakinkan jemaah Jum’at yang memadati Masjid Agung. Dan hal itu terjadi pada awal tahun tujuh puluhan.
Kini ketika buku ini ditulis, tahun 2003, kiai kharismatik itu telah lama meninggalkan dunia yang fana ini. Tidak diketahui secara pasti, apakah sebelum wafat beliau berpendapat lain tentang Hadis tersebut atau tidak.
Hadis Palsu
Hadis yang disampaikan dalam khutbah di atas, teks aslinya adalah sebagai berikut:
عُلَمَاءُ أُمَّتِي كَأَنْبِيَاءِ بَنِي إِسْرَائِيلَ
Para ulama di kalangan umatku adalah ibarat nabi-nabi di lingkungan kaum Bani Israil.
Menurut ahli-ahli Hadis kondang, seperti Imam lbnu Hajar al -Asqalani (w. 852 H). Imam al-Suyuti (w. 911 H). Imam al-Sakhawi (w. 902 H), bahkan ahli-ahli Hadis sebelumnya, seperti Imam al-Zarkasyi (w. 794 H), Hadis di atas itu adalah palsu.[1] Sejumlah ulama bahkan menyatakan bahwa Hadis ini tidak pernah terdapat dalam kitab-kitab yang mu’tabar (memiliki standar ilmiyah).[2] Dan sekiranya ada ulama yang mencantumkan dalam kitab-kitab mereka, maka hal ini disebabkan karena kekeliruan semata.[3]
Karena sudah disepakati oleh para ulama bahwa Hadis ini palsu, maka tidak perlu pembahasan lebih lanjut. Wallahu a’lam.
Referensi:
[1]Muhammad bin Abd al-Rahman al-Sakhawi. al-Maqashid al-Hasanah. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah. Beirut, 1399 H/ 1979 M. hal. 286. Jalal al-Din al-Suyuti, al-Durar al-Muntatirah al-Muntatsirah
fi al-Ahadits al-Musytahirah. hal. 148. Isma’il al-Ajluni. Kasyf al-Khafa wa Muzil al-Ilbas, Editor Ahmad al-Qallasy, Muassasah al-Risalah, Beirut, 1401 H/ 1981 M. II/83 Ali Qari al-Harawi, al-Mashnu’ fi Ma’rifah al-Hadits al-Maudhu’, Maktab al-Mathbu’at al-lslamiyah, Beirut. 1404 H/1984 M. hal. 123. Nur al-Din al-Samtudi, al-Ghammaz ‘ala al-Lammaz, Editor Muhammad lshaq Muhammad Ibrahim al-Salafi. Dar al-Liwa, Riyadh. 1401 H/1981 M. hal. 89. Muhammad al-Darwisy al-Hut, Asna al-Matalib, Dar al-Kitab al-Araby, Beirut, 1403 H/ 1983 M. hal. 200.
[2]Muhammad bin ‘Abd al-Rahman al-Sakhawi, Loc. Cit.
[3]Muhammad Darwisy al-Hut. Loc. Cit.
Sumber: Ali Mustafa Ya’qub, Hadis-Hadis Bermasalah, Pustaka Firdaus, 2003, h. 87-88.