Panrita.id

Benarkah Memakai Celana Hingga Menutupi Mata Kaki Dilarang Agama?

Oleh: Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA. (Profil)

Doktor Tafsir Universitas Al-Azhar Kairo dengan Predikat Mumtaaz ma’a martabah al-syarf al-ula-Summa Cum Laude/Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an-PSQ

 

Tanya:
Bagaimana tata cara berpakaian yang baik? Benarkah memakai pakaian/ celana yang panjang melebihi betis merupakan pelanggaran agama dan pelakunya diancam dengan neraka?

Jawab:
Dalam kitab-kitab hadits banyak dikemukakan tata cara dan sopan santun berpakaian, antara lain, terdapat larangan mengulurkan pakaian hingga menutupi mata kaki. Malik dan Abu Dawud, misalnya, meriwayatkan bahwa sarung seorang Mukmin hendaknya sampai ke pertengahan lutut, dan bahwa tidak ada dosa bagi yang bersarung sehingga menutupi antara betis dan mata kakinya, sedangkan yang menutupi di bawah itu maka dia akan masuk neraka. Riwayat lain oleh at-Tirmidzi dan an-Nasa’i yang menyatakan bahwa sahabat Nabi, Hudzaifah, menceritakan bahwa Nabi memegang betisnya dan bersabda, “Inilah tempat [batas akhir sarung]. Kalau Anda enggan dan mau mengulurnya lagi, maka sedikit di bawah lagi. Dan kalau masih enggan maka tidak hak bagi [jangan sampai] sarung itu menutupi mata kaki.”

Apakah dengan demikian setiap orang yang memakai sarung/ celana hingga menutupi mata kakinya akan dijerumuskan Allah ke dalam neraka? Jawabannya dapat disimak dari hadits riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasa’i yang menyatakan, “Sahabat Nabi, Ibnu ‘˜Umar berkata, “˜Nabi Saw bersabda,  “Siapa yang mengulur pakaiannya karena keangkuhan, Allah tidak akan memandangnya [dengan pandangan kasih sayang] di hari kemudian.” Abu Bakar ra. [yang mendengarkan sabda ini] berkomentar, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya pakaianku selalu terulur ke bawah, kecuali kalau aku memperhatikannya.” Nabi menjawab, “Engkau bukan orang yang melakukan itu karena keangkuhan.”

Atas dasar ini, para ulama bersepakat bahwa ancaman itu hanya ditujukan kepada mereka yang mengulur pakaiannya karena keangkuhan.

Memang, ada sebuah riwayat mengatakan bahwa Nabi bersabda, “Tidak akan masuk surga siapa yang terdapat dalam jiwanya keangkuhan walau sebesar zarrah [debu yang beterbangan].” Lalu ada yang bertanya, “Wahai Nabi [bagaimana dengan] seseorang yang senang bila pakaiannya indah, alas kakinya indah?” Nabi menjawab, “Allah indah, senang pada keindahan [yang demikian bukan keangkuhan]. Keangkuhan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi melalui sahabat Nabi, Ibnu Mas’ud.

Sumber: https://alifmagz.com/quran-answer/berpakaian-yang-baik/