Apakah Malam Jum’at Penuh Berkah atau Mencekam?
Oleh: Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA. (Profil)
Doktor Tafsir Universitas Al-Azhar Kairo dengan Predikat Mumtaaz ma’a martabah al-syarf al-ula-Summa Cum Laude/Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an-PSQ
Mengapa hari/malam Jum’at paling baik bagi umat Islam? Mengapa sebagian umat Islam takut pada malam Jumat (Kliwon)? Apakah malam itu penuh berkah atau mencekam?
Hari Jumat adalah hari mulia. Imam Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasa’i meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, “Sebaik-baik hari dimana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu, Allah menciptakan Adam, memasukkannya ke surga, dan mengeluarkannya dari sana.” Dalam riwayat lain dinyatakan bahwa, “Hari Jumat adalah sayyid al-ayyaam (hari yang paling utama).”
Dahuu, hari Jumat dinamai hari Arubah kemudian diganti menjadi hari Jumat. Kata ini seakar dengan jama’ah (sejumlah orang yang berkumpul) karena itu hari ketika kaum muslim diwajibkan berkumpul untuk melaksanakn jama’ah tertentu, yakni shalat jum’at, dinamai hari jum’at. jama’ah dan berkumpul adalah salah satu keistimewaannya, dan seperti diketahui, Rasul saw. memerintahkan kita untuk selalu berkumpul dan berjama’ah. Beliau bersabda, “Bantuan/berkat Ilahi bersama orang-orang yang berjama’ah/berkumpul dalam kebaikan”
Dengan demikian, hari Jumat dan malamnya penuh keberkatan. Ia hendaknya dihormati, dengan banyak beribadah dan berzikir, atau paling tidak, dengan menghindari dosa dan kemungkaran. Ia tidak mencekam kecuali bagi mereka yang durhaka. Demikian, wallahu a’lam.
Sumber: M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal KeIslaman yang Patut Anda Ketahui. h. 769-770.